Quantcast
Channel: BINUS UNIVERSITY BANDUNG – Kampus Teknologi Kreatif
Viewing all 352 articles
Browse latest View live

MANFAAT MEMPELAJARI ILMU EKONOMI

$
0
0

Ilmu ekonomi, awal mulanya dipelajari karena manusia memiliki kebutuhan (needs) dan keinginan (wants). Kebutuhan dan keinginan manusia itu jumlahnya tidak terbatas (unlimited), sedangkan sumberdaya (sources) yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut jumlahnya terbatas (limited). Ilmu ekonomi mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan menggunakan sumber daya yang terbatas itu.

Lalu, apa keuntungan dari mempelajari perilaku manusia, yang dalam hal ini biasa disebut juga konsumen. Dari hasil mempelajari perilaku konsumen tersebut kita bisa memprediksi atau memperkirakan kira-kira apa yang akan dilakukan atau tindakan yang akan dilakukan oleh konsumen kedepannya. Hasil prediksi atau perkiraan tersebut bisa digunakan sebagai dasar untuk membuat perencanaan bisnis, menentukan harga, kebijakan pemasaran, kebijakan sumberdaya manusia, bahkan juga untuk membuat kebijakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk mempermudah prediksi perilaku dan analisa pada konsumen, Para Ekonom menggunakan bantuan fungsi matematika dan grafik. Perilaku konsumen sehari-hari tersebut dapat dikonversi menjadi suatu model matematika.  Sebagai contoh : bila tabungan kita lambangkan dengan huruf S, pendapatan kita lambangkan dengan huruf I, dan konsumsi sehari hari kita lambangkan dengan huruf C, maka model yang dibuat dari penjumlahan tabungan dan konsumsi seorang konsumen adalah prediksi jumlah pendapatan seseorang konsumen tersebut. Atau apabila digambarkan dalam fungsi matematikanya akan menjadi sebagai berikut:

S + C = I

Apabila terjadi perubahan pola konsumsi dan tabungan dari seorang konsumen, kita dapat melakukan perhitungan untuk memprediksi perubahan pada pendapatannya.

Jadi kesimpulannya dengan mempelajari ilmu ekonomi, kita dapat menganalisa perilaku konsumen dan masyarakat. Kita juga bisa memprediksi pengaruh kebijakan pemerintah terhadap perilaku konsumsi dan menabung pada konsumen dan masyarakat tersebut. Pada akhirnya kita dapat membuat analisis serta langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu profit atau keuntungan dan juga keberlanjutan usaha atau sustainability.

The post MANFAAT MEMPELAJARI ILMU EKONOMI appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.


Melanjuti Komitmen BINUS @MALANG untuk Pendidikan Berkualitas di Indonesia Timur

$
0
0

Malang, 23 April 2018BINA NUSANTARA berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam membina nusantara melalui penyediaan layanan pendidikan yang berkualitas global. Hal ini telah dibuktikan melalui kehadiran kampus-kampus BINUS di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung dan Malang.

Pada 2016, YAYASAN BINA NUSANTARA telah mendirikan INSTITUT TEKNOLOGI KREATIF BINA NUSANTARA MALANG. Seiring dengan meningkatnya antusiasme siswa/i SMA akan INSTITUT TEKNOLOGI KREATIF BINA NUSANTARA MALANG, maka YAYASAN BINA NUSANTARA mendirikan kampus utama yang akan dikembangkan menjadi pusat kreatif teknologi guna memberi nilai manfaat bagi mahasiswa dan masyarakat, khususnya di Indonesia Timur. Hal ini juga sejalan dalam mendukung pengembangan Creative Industry di Indonesia. Kampus INSTITUT TEKNOLOGI KREATIF BINA NUSANTARA MALANG ini akan mewujudkan lingkungan pendidikan yang mendukung pembelajaran berkelas dunia, pada tahun–tahun mendatang.

Melanjutkan komitmen tersebut, hari ini (23/04) BINUS melakukan acara rencana pembukaan kampus utama BINUS @MALANG. Dalam hal fasilitas dan infrastruktur, BINUS @Malang dibangun dengan konsep Digital Technopreneur Campus yang dapat menampung lebih dari 7.000 mahasiswa, BINUS @Malang berlokasi di Araya Mansion No. 8 – 22 Tirtomoyo, Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Acara dibuka oleh sambutan dari Bapak Stephen Wahyudi Santoso, President BINUS Higher Education System dan Bapak Boto Simatupang, Rektor BINUS @Malang. Dilanjutkan ke acara inti yaitu peletakan batu pertama berupa penuangan semen sebagai tanda dimulainya proses konstruksi yang dilakukan oleh jajaran pimpinan BINUS, perwakilan Pemerintah Daerah, perwakilan dari Kapolres Malang serta perwakilan dari Araya. Hadir pula undangan dari sekolah dan media. Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng dan penanaman pohon.

“Kehadiran BINUS @Malang merupakan wujud komitmen BINUS Higher Education System dalam menyediakan pendidikan berkelas dunia yang menerapkan standar mutu tertentu yang diaplikasikan di seluruh unit BINUS. Standar pendidikan, fasilitas, standar kompetensi dosen, pelayanan, bahkan standar kelulusan Mahasiswa di tiap kampus akan sama. Standar inipun yang akan diterapkan pada BINUS @Malang sebagai Digital Technopreneur Campus,” ungkap Stephen Wahyudi Santoso, President BINUS Higher Education System.

Seiring dengan perkembangan di bidang teknologi informasi yang sangat pesat sekarang ini, kebutuhan akan wirausahawan yang fasih menggunakan teknologi sebagai pendongkrak usahanya pun semakin meningkat. Termasuk didalamnya perkembangan digital teknopreneur di Indonesia yang juga turut berkembang dengan ditandai dari banyak penemuan atau inovasi baru yang diciptakan oleh para teknopreneur. Untuk itu, sangat penting bagi sebuah institusi pendidikan untuk mempersiapkan lulusan profesional yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Tantangannya adalah sejauh mana kita dapat dengan cepat beradaptasi dengan kebutuhan pasar, fleksibilitas yang tinggi dengan tidak lupa mempertahankan mutu dan kualitas terbaik yang dapat diberikan kepada stakeholders. BINUS @Malang secara seksama memenuhi tantangan dan kesempatan tersebut. Program-program studi berbasiskan teknologi (IPTEK) dirancang sedemikian rupa demi menghasilkan wirausahawan (teknopreneur) Indonesia yang inovatif, seperti : Business Creation, Informatics, Interior Design, Communications, Public Relation dan Visual Communication Design.

Rektor BINUS @Malang, Dr. Ir. Boto Simatupang, MBP berharap agar kehadiran BINUS @Malang dapat menjadi pusat dari digital teknopreneur yang melahirkan generasi penerus yang inovatif, mampu memaksimalkan penggunaan teknologi sehingga mampu bersaing di dunia global dengan tidak lupa memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya. “Selamat datang di BINUS @ Malang, Welcome to Digital Technopreneur Campus.”

Sebagai salah satu bentuk kontribusi BINUS dalam membina Nusantara melalui penyediaan layanan pendidikan yang berkualitas global, BINUS membuka program beasiswa bagi para awak media. Hal ini merupakan peluang yang sangat bagus bagi para rekan media yang mempunyai mimpi, aspirasi, prestasi dan motivasi tinggi dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. BINUS percaya bahwa edukasi yang lebih baik adalah satu faktor pendorong terbesar bagi kemajuan taraf hidup bangsa dan pertumbuhan ekonomi.

Tentang BINUS @Malang

Sehubungan dengan telah ditetapkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 226/KPT/I/2016 pada 20 Juli 2016, kampus Institut Teknologi Kreatif Bina Nusantara Malang atau yang dikenal dengan BINUS @Malang resmi beroperasi dengan enam program studi, diantaranya :

  1. Teknik Informatika
  2. Kewirausahaan
  3. Desain Komunikasi Visual
  4. Hubungan Masyarakat
  5. Ilmu Komunikasi
  6. Desain Interior

Kampus yang fokus pada teknologi kreatif ini akan melangsungkan kuliah perdana pada September 2016 untuk program studi Teknik Informatika dan Kewirausahaan.

The post Melanjuti Komitmen BINUS @MALANG untuk Pendidikan Berkualitas di Indonesia Timur appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Bermain Psikologi Warna Melalui Poster Film

$
0
0

Warna merupakan elemen yang sangat penting dalam dunia desain. Bahkan kajian warna menjadi salah satu mata kuliah di Binus @Bandung jurusan Desain Komunikasi Visual. Mata kuliah tersebut bernama Teori Warna. Salah satu pembahasan pada mata kuliah ini adalah psikologi warna. Psikologi warna membahas tentang efek yang dirasakan oleh manusia jika melihat warna. Contoh sederhana adalah pelangi dengan berbagai macam warnanya bisa membuat orang yang melihatnya bahagia karena pelangi dianggap sebagai tanda berakhirnya hujan dan datang sinar matahari yang cerah. Dalam hal ini tentu saja warna-warna pelangi memengaruhi otak kita. Seperti yang dikatakan dalam penelitian bahwa terjadi reaksi pada saat manusia melihat warna dan dipersepsi oleh otak.

Mahasiswa harus bisa memhami hubungan antara warna dan psikologi manusia karena hal ini menjadi dasar dari analisis warna untuk setiap karya yang akan dibuat. Contoh hubungan warna dan psikologi adalah jika seseorang memakai pakaian warna kuning maka dia akan dianggap seseorang yang enerjik, ramah, selalu riang, dan cerdas. Contoh lain adalah merah muda selalu identik dengan anak perempuan atau perempuan dewasa yang memiliki sifat feminim. Seseorang yang menyukai merah muda dipandang memiliki kepribadian lembut, penyayang, romantis, dan penuh cinta kasih.

Kajian psikologi warna diterapkan pada salah satu tugas yang dibuat oleh para mahasiswa DKV 2021 kali ini yaitu dengan mengubah warna asli dari sebuah poster film. Tujuannya adalah menciptakan   perasaan (mood) baru bagi orang yang melihatnya.

Tahap awal yaitu menentukan poster film yang ingin dikerjakan lalu tentukan lima warna dominan yang ada dalam poster film tersebut. Dari lima warna dominan untuk dibuat palet warnanya sehingga diketahui kesan apa yang didapatkan dari deret warna itu. Lalu mahasiswa membuat mood board yang berisi referensi warna yang ingin dibuat sebagai acuan warna baru untuk diterapkan pada poster film tersebut.

Contoh pertama terlihat dari poster film Bee Movie. Terdapat lima buah kotak yang berisi warna merah, biru, hijau tua, oranye, dan kuning. Palet warna tersebut mempelihatkan kesan ceria karena warna-warna yang ada cenderung pada warna-warna terang/menyala (vivid color). Lalu dibuatlah lima warna baru yaitu hijau gelap, biru kehijauan, biru dengan campuran abu, hijau yang dicampur abu, dan abu. Palet warna ini memperlihatkan kesan dull atau kusam, lebih pucat, terlihat suram dan pudar.

Gambar kedua adalah poster dari salah satu film Ghibli yaitu Spirited Away. Palet warna pertama terlihat gelap diantaranya adalah hitam, abu cenderung hitam, merah muda, merah yang dicampur abu, dan kuning pucat. Kesan yang kusam diubah oleh mahasiswa tersebut menjadi kesan yang ceria dengan pemilihan warna-warna muda dan variatif. Palet warna baru yang dibuat berisi warna biru muda, kuning muda, merah tua sebagai aksen, merah muda, hijau muda. Kesan cerah diperlihatkan dari deret warna tersebut.

Dari hasil perubahan palet warna yang dibuat dan diaplikasikan pada poster film maka sangat terlihat perbedaan yang signifikan dari perasaan orang yang melihatnya. Kesan ceria berubah menjadi suram dan kesan gelap yang menakutkan berubah menjadi cerah dan ceria. Dapat disimpulkan bahwa warna sangat memengaruhi psikologi manusia.

The post Bermain Psikologi Warna Melalui Poster Film appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Surrealistic Urban Spaces and the Sanctuary of Shopping Malls

$
0
0

When I was strolling with the photography class, about 4 weeks ago back in March 2018, an unsettling thought sparked through my mind of how difficult it was to get a good composition in my pictures within the urban space of Braga and Alun-alun. The worrisome mind consumed me that I fell on deaf ears to my student’s struggle to record the daily realities. Among the tall art deco buildings, I thought extra hard how to take the class to find safe routes and photographic spots that may deliver the goal of the outing that day. Difficulties in placing objects and people are marred further by the inadequate distance buildings are laid in their city planning: it is as if they are placed not to be visually enjoyed in its entirety but to be there functionally as trophies. This causes taking picture and photographic framing become difficult in relation to the safety of the photographers, lens choices, and most annoyingly the visual obstructions that some un-meditated public facility placements bring.

“Morning in Braga”

The omnipresent corners such as trash piles, misplacements of public facilities, and congregations of shabby food peddlers, they exist to follow the whim and will of the mind of the urban inhabitants for the sake of functionality and survival completely unarranged, no premeditation and no regards at all for the parasitic conductance that occur; to this extent the once controlled, structured, organized, and formalistically designed art deco spirit of Braga is now invaded by the reality of the instinctual drive of survival to take advantage of and co-habit the space. To capture the essence of surrealism beyond the canvas, Andre Bréton defines Surrealism through the quote below:

Psychic automatism in its pure state, by which one proposes to express — verbally, by means of the written word, or in any other manner — the actual functioning of thought. Dictated by thought, in the absence of any control exercised by reason, exempt from any aesthetic or moral concern” – Manifesto of Surrealism, 1924

Indonesia was not without any European influence in city planning, it’s just that, without the know-how of its mental framework and sense of visual pleasures we have become lost in picking up the proverbial traces of bread crumbs left by our former colonizer. As a developing nation, the majority of middle and lower class is still highly dependent on basic necessities and the needs for survival; therefore, the basic and instinctive functionalism of spaces. Homi K. Bhabha a post-colonial theorist, came up with a concept of the ‘third space’ one that is somehow derogatory to the overly-rigid sense of national identity. Third space’s mention of hybridity (half-breed, half-caste, etc) is somewhat befitting to our urban atmosphere specifically Bandung and Jakarta. Truthfully, we are Indonesians, but most of our functioning infrastructure, system, and heritage are coming from and developed out of the Dutch system, however that does not quite make us quite Dutch either. This hybrid confusion and the third space takes its toll on the mind of the city planning.

Co-existence: Trash Depot by the Bandung Zoo Entrace

My experience taking pictures of Sydney, Australia and couple other European Cities made me realized how much the Hippodamian grid city planning of the Greek tradition and the orderliness they entail helped photographer tremendously in their composition – in a sense that they complement the calculations of rule of thirds, golden rules, etc. Both the grids and the photographic principles were based on reciprocally complementing mathematical calculations where their collaborations smoothen the job of urban photographers. This, however, does not imply that taking pictures overseas in developed countries are arguably easier and will produce great results instantly than doing so in Indonesia, photographic skills and a creative eye is still the dominant determinant for quality of a photographer. As a reminder, the visual pleasures were taken too often for granted and unrealized by many. So, then, what causes an urban scenery to be so visually pleasing? The sense of order? Neatness?

“Heart of the City” (Queen Victoria Building at Night)

To answer and acknowledge the problem of the marred urban sceneries in Indonesia, a look back into both the colonial tradition and the city planning become necessary. According to Henri Lefebvre in his book Le Droit à la ville (1968), he covered a proposed idea which has become a staple thinking in a lot of urban related discourses and discipline, and that idea is The Right to the City. The Right to the City in its basic definition translates into: the basic right of the city inhabitants to transform, rework, molds and shapes the city in accordance to the identity and the tradition of its dweller Lefebvre believed that the people were capable of shaping particular functions of urban spaces. Within the case of Indonesia however, this is visible in the ritualistic tradition of the periodic ‘pasar’ and the diasporic ‘shanty towns’ along the river banks, many of the land never had any legitimate permit to be built upon. Consequently, along the failures in management and horrendous city planning is this uncontrolled, unregulated ownership of space that visually taints urban rhythm and consistencies turning them into ransacking surrealism.

Houses by the bank of Ciliwung River

When aesthetic of surrealism is not accessible to everyone, the masses are drawn towards the most basic instinct that covets visual pleasure. Arguably, there is something mysterious about the human eye, or is it the soul? That finds psychological joy in well ordered, neatly placed, recognition of rhythm, textures, lines, and sense of repetition of which are completely invisible to the unheeding mind but commanding and demanding nonetheless. The wide spread phenomenon of shopping malls in Indonesia especially in island of Java is frequently inhabited by urban dwellers perhaps not for merely their needs for economic transaction, but the craving for a well-controlled private space complete with all its visual pleasures. When the world outside the shopping arcades and malls fail to provide these, the only fulfilment the urbanites may get to satisfy their unrealized hunger for that visual pleasure is through the well-organized, decorated store displays, and the principles of merchandising doing their job.

Pillar of The City of Dis: of seduction and enslavement

 

by: Andreas J. Pratama

The post Surrealistic Urban Spaces and the Sanctuary of Shopping Malls appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Apple opens Developer Academy in Indonesia

$
0
0

Jakarta, Indonesia — Apple today opened the first Developer Academy in Southeast Asia to inspire and train the next generation of app developers on the world’s most advanced mobile operating system. An initial class of 75 students are beginning their one-year training at a new centre in Tangerang, Banten, just outside of Jakarta’s central business district.

The Apple Developer Academy aims to challenge and inspire students through a multi-disciplinary approach to teaching and learning. Daily classes led by Apple-trained instructors who are experts, provide students with the skills and experiences to realise their app ideas and bring them to market on the App Store.

Classes at the Apple Developer Academy cover Objective-C and Swift. Swift is Apple’s powerful and intuitive programming languages created to build apps for iOS, Apple TV and Apple Watch. Swift gives developers the freedom and capabilities they need to create the next generation of cutting-edge software.

“We’re thrilled to be opening the Apple Developer Academy in Jakarta to help provide the next generation of developers the skills they need to develop iOS apps and join the fast growing app economy,” said Lisa Jackson, Apple’s vice president of Environment, Policy and Social Initiatives. “Our creative developer community has helped make the App Store the best app platform in the world and there are unlimited opportunities for people of all ages in Indonesia to create great new apps for customers around the world to enjoy.”

The Apple Developer Academy is a collaboration with BINUS University, one of Indonesia’s leading Computing and Engineering institutions, bringing its deep understanding of curriculums tailored for Indonesians into the classroom.

“We are very happy to be working with Apple to help empower Indonesia’s app economy by creating world class developers at the Apple Developer Academy. We have already seen incredible response from students, who are making great progress in developing innovative and fully functional apps. Becoming a developer and creating innovative apps for Indonesian society and global customers is a positive step towards building a strong digital literacy and ecosystem for the future,” says Professor Dr. Harjanto Prabowo, BINUS University’s Rector.

The iOS developer community in Indonesia is expanding, growing by over 50% in the last two years. In 2017 alone, iOS developers worldwide earned $26.5 billion.

The Apple Developer Academy is currently open to University students across Indonesia, with scholarships available to those who may benefit from financial support. Students that are interested in signing up should visit BINUS University website for more information https://binus.ac.id/developer-academy

Source: https://www.apple.com/sg/newsroom/2018/05/apple-opens-developer-academy-in-indonesia/

 

The post Apple opens Developer Academy in Indonesia appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Binus Festival Tampilkan Karya Prototype Mahasiswa Creativepreneurship Binus @Bandung

$
0
0

Binus Festival adalah agenda rutin Binus @Bandung yang diadakan setelah Ujian Tengah Semester. Bertempat di Kampus Binus @Bandung pada tanggal 26 – 28 April 2018, Program Studi Creativepreneurship menampilkan hasil karya prototype mahasiswanya.

Secara umum prototype yang ditampilkan terbagi menjadi dua kategori yakni produk dan jasa, untuk produk-produk yang ada antara lain adalah makanan, fashion, kaca mata, footwear, dan handicrafts.  Sedangkan untuk jasa, terdapat event organizer, candy bouquet, dan flower bouquet.

Selain menampilkan prototype, acara ini juga bertujuan untuk mengetahui respond dan feedback dari pengunjung terhadap produk-produk mereka sehingga produk tersebut dapat diperbaiki terutama dari sisi kualitas dan kemasan produk mereka.

The post Binus Festival Tampilkan Karya Prototype Mahasiswa Creativepreneurship Binus @Bandung appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

$
0
0

Sebuah pepatah lama yang tentunya sudah begitu familiar bagi kita semua. Pepatah ini tentunya bisa ditafsirkan dalam banyak makna positif. Salahsatunya terkait dengan budaya, dimana ketika kita tinggal disuatu tempat,suatu daerah tertentu, sudah selayaknya kita berperilaku, bersikap dan menghargai budaya setempat dengan adat istiadatnya.  Demikian halnya dengan Binus Bandung menjunjung dan sangat mengapresiasi nilai-nilai budaya Sunda dan menjadikannya sebagai suatu ciri khas dari Binus Bandung. Mengapa? Tentunya karena nilai-nilai kesundaan ini merupakan tatanan nilai yang diyakini dan dijalankan oleh masyarakat  Sunda, yang juga merupakan khasanah budaya lokal yang adiluhung.

Mari kita sedikit mengenal mengenai masyarakat Sunda dan nilai kearifannya

Siapa sebenernya yang disebut masyarakat Sunda? Ya tentunya masyarakat Sunda ini adalah mereka yang tinggal di Jawa Barat yang berbahasa ibu Sunda. Masyarakat Sunda ini memiliki sejumlah karakteristik mentalitas yang khas sebagai masyarakat ladang (huma )yaitu mereka secara alamiah dan tipografinya hidup didaerah perbukitan.

Nilai kesundaan yang sangat khas yang tercermin, melekat dan diamalkan dalam pergaulan sehari-hari adalah nilai Silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh (SILAS).

Apa itu Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh (SILAS)?

Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh secara konsepnya merupakan nilai kearifan lokal yang juga menjadi falsafah hidup masyarakat Sunda. Nilai-nilai ini melekat dan dijadikan pegangan, landasan dalam hidup bermasyarakat.

Secara harafiah, silih sendiri dapat disubtitusi dalam bahasa Indonesia dengan kata “saling”. Kata silih ini bukan sekedar menunjukan kesadaran untuk berbagi, tetapi juga merujuk pada kesadaran bahwa apa yang dikerjakan dan dihasilkan adalah untuk kepentingan bersama. Silih juga mencerminkan suatu kesadaran untuk dapat maju dan bertumbuh kembang bersama.

Silih Asih berarti saling mengasihi, saling mencintai satu sama lainnya. Memberi perhatian, afeksi, dan kasih sayang, satu sama lain menunjukan kepeduliannya, memberikan apa yang dibutuhkan dengan tulus. Silih Asah secara harafiah memiliki arti mempertajam. Silih Asah, mempunyai makna saling bertukar ilmu, satu sama lain mengajarkan apa yang dia ketahui dan kuasai. Sedangkan Silih Asuh dapat diartikan sebagai saling mengasuh, mengayomi, membimbing satu sama lainnya. Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh dapat diartikan sebagai  saling mempertajam diri, saling mengasihi, dan saling memelihara.

Dalam bersosialisasi yang Nyunda ,SILAS ini dapat dimaknai sebagai berikut:

  • Silih Asih atau silaturahim yang bening,
  • Silih Asah atau saling mencerdaskan akal pikiran lahir batin,
  • dan Silih Asuh atau sadar posisi, proporsional dan profesional.

Di dalam bersosialisasi yang sehat, nilai kesundaaan SILAS perlu didukung dengan nilai kemanusiaan yang Nyunda yaitu Manusia Sunda anu cageur (sehat lahir batin, sehat fisik dan psikis, sehat jasmani dan rohani), bageur (hidupnya sesuai dengan hukum Agama,  dan hati nurani), bener (jelas dan benar visi, misi hidupnya), pinter  (mampu mengatasi masalah hidup).

Mari kita menjaga silaturahmi dan bersosialisasi dengan menjunjung nilai-nilai Kesundaan. Let’s do Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh

 

The post DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Beasiswa BINUS @Bandung

$
0
0

Hi Sobat BINUSIAN, buat kamu yang saat ini kelas 11 SMA/SMK, ayo persiapkan diri kamu untuk Gelombang Beasiswa Intake 2019 yang akan segera dibuka!

Silahkan simak sosial media kami (Line & Instagram : @BINUS_Bandung) untuk mendapatkan informasi terkini mengenai pembukaan pendaftaran mahasiswa baru angkatan 2019.

Jangan sampai kelewatan ya!

Untuk booking form, dapat mengirimkan :

Nama Lengkap                  :

Asal Sekolah                     :

Kelas                                  :

No. Handphone                 :

Email                                  :

Program yang diminati    :

 

Kirim ke Line @BINUS_Bandung.

The post Beasiswa BINUS @Bandung appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.


Happy Eid Mubarak 1439H

Back to Campus with IKA BINUS

Wisuda 58 – 1 Agustus 2018, Jakarta Convention Center

37 Tahun BINUS

When Creativity, Technology, and Entrepreneurship Intertwine

EKSPRESI SENI FOTOGRAFI MASA KINI DENGAN MEMADUKAN MAINAN DAN KAMERA SMARTPHONE OLEH SISWA-SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI BANDUNG

$
0
0

Tidak dapat dipungkiri, era globalisasi di abad 21 merupakan masa dunia beralih ke teknologi yang lebih canggih. Baik dari bidang keilmuan pasti, hingga seni. Fotografi merupakan dunia perbaduan antara teknis dan seni. Perkembangannya yang sangat pesat, mempengaruhi sikap dan pola hidup masyarakat, anak-anak muda yang ada Indonesia, khususnya yang ada di Bandung.

Fotografi kini dapat kita nikmati dengan mudah. Misalnya kita dapat aplikasikan dengan kamera yang ada pada alat komunikasi kita, yakni telefon genggam, atau smartphone. Aplikasi-aplikasi terkini fotografi dan sosial media dalam smartphone sudah mengalami perkembangan pesat dan semakin menarik. Sehingga telah menjadikan masyarakat, dan anak muda pada umumnya, berkreasi sambil bermain dengan ide-ide dan imajinasi mereka.

Salah satu objek yang sangat mudah ditemukan untuk difoto dan dapat dikreasikan dengan mudah adalah mainan. Dengan memotret mainan hanya dengan kamera smartphone yang dimiliki siswa-siswi Sekolah Menengah Atas yang berlokasi di Bandung, mereka dengan mudah dan bergembira mengatur dan mendirect objek-objek mainan tersebut, sesuai dengan cerita dan imajinasi mereka.

Kreatifitas komposisi, latar belakang foto, dan cerita, juga dapat mereka berikan nilai lebih dengan melakukan pengeditan yang menjadikan hasil foto mainan mereka semakin menarik dan bercerita. Pelatihan ini disuguhkan oleh dosen-dosen Desain Komunikasi Visual BINUS@Bandung kepada siswa-siswi di Bandung, guna membuka wawasan kreatif mereka. Sehingga mereka sadar, bahwa untuk menjadi kreatif itu tidak harus dengan peralatan yang rumit. Dengan apa yang kita miliki sehari-haripun, kreasi dan aktifitas seni dapat tetap kita jalankan, bahkan akan dapat memacu pemikiran dan ide-ide baru nantinya.

Dalam proses aktifitas memotret mainan dengan kamera smartphone ini, terlihat siswa-siswi antusias dan senang. Diharapkan mereka dapat mengembangkan ide yang lain terhadap apa yang telah mereka coba dan rasakan. Sehingga seni fotografi dapat terus berkembang bahkan dengan hal yang sederhana sekalipun.

Salam Kreatif!

~Citra Fadillah | CACA

The post EKSPRESI SENI FOTOGRAFI MASA KINI DENGAN MEMADUKAN MAINAN DAN KAMERA SMARTPHONE OLEH SISWA-SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI BANDUNG appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Komitmen BINUS @Bandung Dalam Program Fostering and Empowering Indonesia.

$
0
0

Sebagai salah satu wujud komitmen BINUS @Bandung dalam turut untuk mengembangkan nusantara yang lebih baik agar dapat maju bersama-sama, pada Tanggal 10 dan 11 Juli 2018 BINUS @Bandung berkesempatan untuk memberikan pelatihan ke sekolah-sekolah yang terdapat di Jawa Barat.

Topik yang diambil berkenaan dengan pelatihan tersebut adalah topik yang erat dengan perkembangan industri dan juga pendidikan saat ini seperti strategi meningkatkan kompetensi Guru di Era Digital dan Education 4.0 in Fourth Industrial Revolution. Acara pelatihan ini sendiri di bawakan langsung oleh Rektor BINUS @Bandung yaitu Bapak Drs. Andreas Chang, MBA.

Sekolah yang guru-gurunya berkesempatan untuk mendapatkan pelatihan tersebut adalah Sekolah Santa Maria Cirebon dan Sekolah Santo Aloysius Bandung. Program ini diharapkan dapat terus dilanjutkan ke sekolah-sekolah lainnya yang ada di Jawa Barat sehingga program fostering and empowering dalam dicapai dengan baik.

The post Komitmen BINUS @Bandung Dalam Program Fostering and Empowering Indonesia. appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.


FINANCE FOR ENTREPRENEURS

$
0
0

Untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses, BINUS @Bandung membekali mahasiswa calon entrepreneur-nya dengan berbagai macam ilmu terkait dengan kewirausahaan. Salah satu ilmu yang diberikan untuk pembekalan mahasiswa adalah ilmu manajemen keuangan yang dirancang khusus untuk entrepreneur. Disini kita mempelajari bagaimana caranya mengatur keuangan perusahaan untuk menghindari terjadinya kekurangan kas. Kita juga diajari ilmu untuk membuat proyeksi keuangan dimasa yang akan datang, serta menilai kelayakan dari investasi yang kita tanam.

Untuk membantu proses pembelajaran dan pemahaman tersebut, BINUS @Bandung menyediakan sebuah laboratorium computer. Aplikasi yang dapat digunakang adalah dengan menggunakan program Microsoft Excel dan aplikasi lain yang menunjang, mahasiswa akan dilatih untuk mengerjakan berbagai macam kasus tentang manajemen keuangan perusahaan. Harapannya, mahasiswa dapat menganalisis dan mengaplikasikan untuk perusahaan yang akan mereka bangun dan kembangkan.

The post FINANCE FOR ENTREPRENEURS appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Grand Open House BINUS @Bandung Hadirkan Karya dan Produk Mahasiswa

$
0
0

BINUS @Bandung pada tanggal 14 Juli 2018 kemarin kembali menggelar kegiatan Grand Open House. Dalam kegiatan ini, BINUS @Bandung mengundang para orang tua dan juga para pelajar untuk dapat lebih mengenal dan mengetahui kampus dan program studi yang terdapat di BINUS @Bandung, seperti program studi Informatics (Computer Science), Desain Komunikasi Visual (DKV), Creativepreneurship, dan Desain Interior (DI). Para orang tua selain diberikan pembekalan dan perkembangan tentang dunia pendidikan, terutama dalam tataran perguruan tinggi.

Selain itu, dalam kegiatan Grand Open House tersebut turut juga menampilkan hasil karya dan produk para mahasiswa dari seluruh program studi tersebut. Untuk program studi creativepreneurship menampilkan hasil karya para mahasiswa, baik itu berupa produk ataupun jasa. Salah satu produk dan jasa yang ditampilkan adalah sepatu, kaca mata, peralatan handmade, event and branding planner, candy bouquet, dan fashion.

Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa akan mendapatkan banyak input untuk pengembangan produk mereka agar mampu bersaing dan mempertajam value proposition serta mengetahui needs and wants dari pasar mereka.

The post Grand Open House BINUS @Bandung Hadirkan Karya dan Produk Mahasiswa appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Gelombang Beasiswa Sukabumi – Cianjur

Gelombang Beasiswa Tasikmalaya

Gelombang Beasiswa Cirebon

Viewing all 352 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>