Rabu, 20 Desember 2017 – BINA NUSANTARA dengan bangga menyebut diri sebagai salah satu tempat kerja idaman karyawan. Bagaimana tidak? Pada tahun ini BINA NUSANTARA Group berhasil menduduki peringkat ke-5 dari 28 perusahaan yang bersedia untuk disurvei dalam ajang Employer Choice Award yang merupakan sebuah penghargaan yang rutin digelar oleh majalah SWA. Tujuan dari penghargaan ini adalah untuk mencari perusahaan pilihan karyawan dan mencari tahu apa saja faktor kunci yang membuat karyawan memilih sebuah perusahaan hingga mau berkomitmen.

Sebagai institusi pendidikan, BINA NUSANTARA ingin hadir sebagai lembaga yang kondusif dan memberikan suasana yang baik di lingkungannya. Oleh karena itu, BINA NUSANTARA secara regular memberikan penghargaan kepada semua karyawan termasuk dosen dan tenaga pengajar hingga karyawan outsource. Setiap tahun BINA NUSANTARA melakukan penilaian untuk mencari karyawan dengan kinerja terbaik yang nantinya akan diberikan penghargaan berupa The Best Employee Awards dan BINUS Star Of Excellence, yang merupakan pilihan dari karyawan yang terbaik.

Menurut bapak Stephen Wahyudi Santoso, Chief Operating Officer BINA NUSANTARA Group, BINA NUSANTARA berfokus untuk mengelola people (Dosen dan Karyawan). Beliau menjelaskan ada enam strategi yang digunakan, yaitu: Clear & Promising Direction, Confidence in Leader, Quality and Customer Focus, Respect & Recognition, Development Opportunities, serta Pay and Benefit. Namun sesungguhnya yang paling penting adalah komunikasi yang jelas dan terbuka. Komunikasi dua arah memungkinkan masing-masing siap untuk menerima masukan darimana saja. “Kami menghargai siapapun yang layak dihargai, berdasarkan kontribusi dan pemikirannya.” Ujarnya.

Untuk menghadapi karyawan milenial, BINA NUSANTARA telah mengantisipasinya dengan membuat kebijakan yang sesuai dengan aspirasi mereka. Misalnya, saat ini sedang disiapkan kebijakan teknis mengenai cara kerja yang fleksibel agar BINUSIAN (anggota keluarga besar BINA NUSANTARA) dapat bekerja dimana saja dan kapan saja. Hasilnya tingkat turnover relatif rendah, mencapai 10% dengan masa kerja rata-rata 8,2 tahun. “hal-hal yang seperti itu yang kami implementasikan di perusahaan kami. Kami juga selalu melihat sesuatu dari angle yang berbeda untuk menentukan policy dan strategi untuk karyawan secara lebih komprehensif lagi ke depannya.” Tutupnya.

Sebagai lembaga pendidikan yang memiliki lebih dari 130.000 komunitas BINUSIAN, melalui value SPIRIT (Striving for excellence, Perseverance, Integrity, Respect, Innovation, Team work)  BINA NUSANTARA terus berkomitmen meningkatkan kontribusi nyata dalam membangun dan melayani bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan program pendidikan berkualitas guna mencapai visi BINUS 20/20 sebagai ”world class knowledge instituion in continuous pursuit of innovation and enterprise.”

Sekilas Tentang BINUS

Selama lebih dari 36 tahun, BINA NUSANTARA telah mendedikasikan kontribusi positif yang tak terhitung banyaknya pada Indonesia. Banyak murid BINA NUSANTARA yang dikenal dengan nama BINUSIAN telah membuktikan kemampuan mereka untuk menjadi yang terbaik di dalam bidang mereka, memenangkan banyak penghargaan dan kompetisi, baik dalam kelas nasional maupun internasional. Kerja keras, dedikasi, dan usaha BINA NUSANTARA yang tak kenal lelah telah membawa baik murid dan staf pengajar nya pada keunggulan ini.

BINA NUSANTARA didirikan dengan fondasi mimpi dan determinasi yang kuat. Didirikan oleh Joseph Wibowo Hadipoespito dan Theresia Widia Soerjaningsih, institusional pendidikan ini telah melewati banyak tahapan dan tantangan yang beragam. Walaupun begitu, BINA NUSANTARA tetap berdiri kuat dan megah.

Nama BINA NUSANTARA meyakini bahwa lembaga ini dapat membangun dan mengembangkan seluruh Nusantara melalui pendidikan. Mimpi itu masih hidup sampai hari ini, yakni: “Becoming a World-class knowledge institution” (Menjadi institusi pengetahuan kelas dunia).

The post BINA NUSANTARA RAIH PENGHARGAAN EMPLOYERS OF CHOICE AWARD appeared first on Binus Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Merry Christmas for all BINUSIAN from all of us BINUS @BANDUNG

The post Merry Christmas from BINUS @BANDUNG appeared first on Binus Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

The post HAPPY NEW YEAR2018 appeared first on Binus Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

BINUS UNIVERSITY was recently named as an offical partner for the upcoming 2018 Asian Games — a pan-Asian multi-sport event which will be held in Indonesia. In cooperation with the Indonesian government and local universities, the Games’ organizing committee and Host Broadcaster (IGBS) have launched the Broadcaster Legacy Program, which will enable students not only to gain practical experience in the fast-paced world of sports  broadcasting, but also a pride of being a part of the biggest sport event held in Asia.

A great chance not to be missed by BINUS UNIVERSITY Students who seek for precious real life experience in an international environment work, especially in broadcast. The Broadcaster Legacy Program will provide opportunities under two initiatives: the internship program, and the Vignette short film competition. Under the internship program, students can attain technical skills for a variety of media-related fields ranging from camera assistant, to engineering assistant, and logistics support; among many more. Through the short film competition, students will be asked to produce a dynamic and original promotional video that encompass the themes of ‘Unity and Diversity, The Energy of Asia, The World is Watching, and Preparing for Triumph’ — submissions are open until May 2018. Grand-prizes are prepared to the winners of the competition, such as; a study trip and broadcast training to London UK and the winning video will be used to promote the 2018 Asian Games worldwide.

It is due to an extensive network of international and local partners that enables BINUS UNIVERSITY’s to deliver unsurpassed student experience. As such, this latest collaboration will aim to equip students with the foundations of management, communication and creativity; the essential skills needed to become complete solution providers and global industry leaders.

The post Once-in-a-lifetime offer – BINUSIANs part of Asian Games 2018 appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Dalam rangka pengembangan Dusun Wangun, Kelurahan Pasirmulya Kecamatan Banjaran, di kawasan gunung puntang Kabupaten Bandung sekaligus melakukan program pengabdian pada masyarakat, pada tanggal 17 dan 18 Januari 2018, para faculty member dari Binus @Bandung dan juga Binus @Jakarta bersama-sama mengadakan kegiatan tersebut.

Program ini bertujuan untuk lebih memajukan lagi Kawasan Dusun Wangun seperti pengembangan di sektor pertanian, perkebunan, dan industri UMKM. Sektor perkebunan di dominasi oleh Kopi, dimana Kopi Puntang memiliki rasa yang khas dan sudah cukup dikenal sebagai kopi terbaik, selain kopi juga terdapat hasil lainnya seperti sayuran, buah jeruk, buah alpukat, dan cengkeh. Dusun Wangun juga terdapat banyak sekali sektor UMKM seperti pengrajin kulit dan konveksi.

Dalam kegiatannya selama dua hari, para faculty member yang telah dibagi menjadi beberapa grup sesuai dengan bidang binaannya masing-masing melakukan diskusi secara mendalam (focus group discussion) kepada para petani dan juga pelaku UMKM untuk memperoleh data dan informasi yang kemudian akan diolah dan disampaikan lagi kepada para petani dan pelaku UMKM untuk pengembangan potensi lebih lanjut.

Kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai disitu, nanti juga akan terdapat program lanjutan untuk terus dapat mengembangkan Dusun Wangun menjadi lebih baik lagi.

The post Program Pengabdian Masyarakat, Pengembangan Dusun Wangun, oleh Faculty Member BINUS @Bandung dan BINUS UNIVERSITY appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

The post Chinesse New Year appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Artikel kali ini akan memaparkan cara membuat postingan artikel di WordPress. Fitur utama WordPress adalah menyajikan artikel-artikel yang dibuat oleh admin pemilik WordPress tersebut. WordPress memiliki 2 jenis tampilan akan halaman webnya yaitu tampilan untuk admin dan tampilan untuk umum/public. Tampilan untuk umum berisikan artikel-artikel yang diinputkan dari tampilan untuk admin. Untuk memasuki halaman tampilan admin diperlukan otentifikasi username dan password.

Berikut ini langkah-langkah untuk dapat membuat postingan artikel di WordPress (subdomain publicweb.site):

1. Buka halaman subdomain yang dimiliki, misal alamatnya adalah http://user1.publicweb.site. Terlihat pada halaman tersebut baru terdapat sebuah postingan artikel Hello world yang secara default aka nada ketika proses instalasi WordPress selesai dilaksanakan.

2. Buka halaman http://publicweb.site untuk dapat mengakses tampilan admin.

3.Pada halaman utama (home page) http://publicweb.site, disebelah kanan terdapat area Login to Dashboard. Isikan dengan username dan password yang telah dikirimkan via email lalu klik Log In.

4. Jika didapatkan tampilan halaman login lagi, isikan username dan password yang sama lalu klik Login.

5. Halaman dashboard akan terbuka menandakan proses login telah berhasil. Disebelah kiri terdapat sederetan menu utama, fokus ke menu Posts karena kita akan membuat postingan artikel.

6.Klik Add New pada menu Posts maka akan terbuka halaman untuk melakukan pengisian data artikel.

7. Isikan judul dan isi artikel. Pada bagian isi artikel terdapat 2 jenis tampilan yaitu Visual dan Text. Tampilan Text akan menampilkan codingan HTML dari artikel yang diketikkan.

8. Sebelum mem-Publish artikel tersebut, tentukan kategori artikel yang telah diketik tersebut. Secara default akan terdapat sebuah kategori yaitu Uncategorized. Klik link + Add New Category lalu ketikkan nama kategori untuk menambahkan kategori baru, akhiri dengan menekan tombol Add New Category.

9. Pastikan kategori yang baru dibuat (Web Programming) dalam keadaan dicentang, klik tombol Publish untuk melakukan publikasi artikel tersebut.

10. Klik menu All Posts untuk melihat dan memastikan artikel yang baru tersebut berhasil dipublikasikan.

11. Berikut ini tabel informasi yang menandakan artikel baru dengan judul Pengenalan HTML berhasil dipublikasikan. Tanda berhasil dipublikasikan adalan terdapat pernyataan Published di sebelah kanan judul artikel.

12. Kembali kehalaman http://user1.publicweb.site, reload/refresh halaman tersebut maka akan terlihat artikel yang baru dibuat tampila pada halaman tersebut.

Demikianlah  cara membuat postingan artikel di WordPress. Semoga langkah-langkah yang diberikan cukup jelas untuk diikuti dapat membantu para pembaca dalam membuat postingan artikel di WordPress masing-masing. (bobsis-2018)

The post Cara Membuat Postingan Artikel di WordPress appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Sebelum melakukan posting artikel di wordpress, perlu dilakukan konfigurasi awal pada website WordPress kita. Konfigurasi ini dimaksudkan untuk melakukan link antara tampilan wordpress kita dengan informasi database yang kita miliki. Pastikan Anda memiliki informasi database yang telah diberikan oleh admin hosting Anda. Berikut ini contoh informasi database yang diberikan oleh admin hosting:

Alamat website            : user1.publicweb.site

Database hosts : panel.publicweb.site

Database name : publicwebsite_user1

Username        : user1

Password         : 8u4ajyqan

Setelah Anda memiliki informasi database yang telah diberikan oleh admin hosting, langkah berikutnya adalah memulai konfigurasi wordpress. Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan dilakukan:

1. Dari web browser buka halaman konfigurasi wordpress, misal:

http://user1.publicweb.site/wp-admin/setup-config.php

user1.publicweb.site merupakan alamat website WordPress Anda.

2. Berikutnya pilih bahasa yang akan digunakan, misalkan akan digunakan bahasa Inggris, pilih English (United States). Setelah itu klik tombol Continue.

3. Selanjutnya akan ditampilkan halaman konfirmasi untuk menyiapkan informasi database yang kita miliki. Klik Let’s Go untuk melanjutkan.

4. Pada halaman berikutnya isikan informasi database yang kita miliki. Database host merupakan alaman server database tempat database kita berada. Biarkan isian Tabel Prefix secara default, klik Submit.

5. Selanjutnya akan ditampilkan halaman konfirmasi bahwa semua informasi yang diinputkan benar dan psoses konfigurasi WordPress siap dilaksanakan. Jika tidak tampil halaman seperti dibawah ini periksa kembali isian informasi database pada tahap sebelumnya. Klik tombol Run the install untuk melanjutkan.

6. Selanjutnya akan ditampilkan halaman konfigurasi untuk halaman admin dari wordpress kita. Isikan informasi yang dibutuhkan. Jika akan digunakan password yang mudah diingat, silahkan ceklis kotak Confirm Password. Klik Install WordPress untuk menyelesaikan tahapan.

7. Proses konfigurasi awal WordPress sudah selesai. Selanjutnya akan ditampilkan dashboard halaman admin. Halaman admin dapat diakses dari http://user1.publicweb.site/wp-admin/ dengan username dan password yang telah ditentukan pada langkah sebelumnya (sesuaikan user1.publicweb.site dengan halaman website anda).

8. Silahkan cek halaman website Anda. Berikut ini contoh tampilan halaman website user1.publicweb.site.

The post Konfigurasi Awal Pada WordPress appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

The post Topping Off BINUS @Bekasi appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

The post Technopreneur BINUS @Bandung appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

The post Si Juki appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Tingkat persaingan bisnis yang tinggi tentunya mendorong setiap pelaku usaha terus meningkatkan kompetensi dan kemampuannya, terlebih lagi di era teknologi dan digital seperti saat ini dimana semua usaha sudah banyak yang memanfaatkan untuk mengakselerasi usaha mereka agar lebih cepat berkembang. Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi yang saat ini banyak digunakan oleh para pelaku usaha khususnya UKM adalah media sosial seperti facebook dan instagram.

Menindaklanjuti bentuk kerja sama yang telah ditandatangani sebelumnya, Binus @Bandung berinisiatif untuk membantu para pelaku UKM khususnya pada anggota PPKM Kabupaten Bandung dalam penggunaan media sosial agar konten yang mereka buat bisa lebih tepat sasaran dan harapannya dapat meningkatkan penjualan para anggota PPKM tersebut, melalui workshop yang diadakan pada tanggal 15 Februari 2018 bertempat di Kampus Binus @Bandung, para dosen Binus @Bandung Program Studi Creativepreneurship, Ibu Chyntia Ika Ratnapuri dan Ibu Nur Azmi Karim, mengajak para anggota PPKM untuk dapat lebih mengoptimalkan media sosial khususnya media sosial facebook dengan menggunakan fitur-fitur yang terdapat di facebook seperti facebook fan page dan facebook ads serta cara untuk mengelola akun facebook tersebut.

Program ini tentunya akan berkelanjutan agar para pelaku UKM, khususnya anggota PPKM Kabupaten Bandung dapat meningkatkan kompetensi serta kemampuannya agar dapat bersaing di era teknologi dan digital seperti sekarang.

The post Tingkatkan Daya Saing UKM, Binus @Bandung Adakan Workshop Optimasi Media Sosial untuk Paguyuban Pengusaha Kecil dan Menengah (PPKM) appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Salah satu kelebihan Binus @Bandung dibandingkan dengan Universitas lainnya adalah penerapan dari flipped classroom pada aktivitas perkuliahannya. Pada flipped classroom model para mahasiswa akan terlebih dahulu diberikan arahan untuk mempelajari topik pada pertemuan berikutnya dari berbagai sumber yang terkait dengan topic tersebut.

Implementasi dari flipped classroom tersebut antara lain adalah berupa aktivitas yang dilakukan diluar ruang kelas yang dilakukan pada tanggal 5 Maret 2018, dimana seluruh mahasiswa melakukan pengamatan, eksplorasi, dan melakukan wawancara langsung untuk mendapatkan informasi dan melakukan analisis dari hasil pengamatan serta eksplorasi tersebut. Melalui aktivitas ini mahasiswa akan mendapatkan pengalaman secara langsung dari lapangan sekaligus implementasi langsung ilmu yang mereka pelajari dan dapatkan selama berkuliah di Binus @Bandung serta dapat berguna untuk usaha yang akan mereka bangun dan kembangkan, karena kreatif itu ada ilmunya.

The post Belajar Tak Harus Di kelas appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Sekolah Tinggi Teknologi Kreatif BINA NUSANTARA @Bandung, atau biasa disingkat STTK BINUS@Bandung, adalah perguruan tinggi masa depan dengan semangat untuk menjadi Perguruan Tinggi yang unggul dan diakui secara nasional dalam pengembangan dan penerapan TEKNOLOGI KREATIF dengan tetap berpijak pada nilai-nilai budaya nasional dan khususnya budaya Sunda. Untuk mendukung semangat atau visi tersebut, STTK BINUS @Bandung hadir dengan berbagai program dan kurikulum yang siap mengantarkan para mahasiswanya menuju masa depan yang lebih cerah.

Salah satu program yang telah berjalan hampir selama dua semester ini adalah program Knowledge Sharing. Pada program ini STTK BINUS @Bandung mengundang ekspertis dari luar kampus (pengusaha, professional, pendidik, budayawan sampai dengan seniman) untuk melakukan sharing session baik dengan para mahasiswa maupun dengan staff dosennya.

Sesuai dengan namanya, program Knowledge Sharing ini bertujuan untuk menambah dan membuka wawasan para mahasiswa dan juga dosen terhadap keilmuan yang digeluti, sehingga diharapkan selain ilmu yang mereka dapat di kelas, diperkaya dengan ilmu yang berasal dari ‘luar kelas’. Hal ini menjadi sangat menarik karena khususnya mahasiswa mendapat pengetahuan tentang bagaimana bidang teknologi, industri dan sosial budaya sedang berkembang di luar sana, agar mahasiswa dapat mengkorelasikan keilmuannya dengan dunia industri di luar. Pembicara yang diundang oleh pihak Binus tentu saja atas dasar berbagai pertimbangan dan diskusi para dosen dan pengelola program studi, diharapkan agar ilmu dan pengalaman yang dibagikan dapat memenuhi standard, kebutuhan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Knowledge Sharing yang diselenggarakan pada semester (Genap, 2018-2019) ini agak berbeda dengan semester sebelumnya (Ganjil 2017-2018). JIka semester sebelumnya Knowledge Sharing dikelola oleh masing-masing prodi dan diikuti oleh mahasiswa sesuai dengan program studi masing-masing. Maka pada semester ini knowledge Sharing bersifat gabungan. Artinya satu event dengan satu pembicara mencakup kebutuhan semua Prodi (Desain Komunikasi Visual, Creativepreneur, Informatics, dan Desain Interior).

Knowledge Sharing gabungan kali ini dilaksanakan pada hari, Jumat, 9 Maret 2018, bertempat di Ruang 903 Kamus STTK BINUS @Bandung. Mengundang Bapak Daryl Wilson, beliau adalah CEO KUMATA STUDIO yang bernaung di bawah PT. KUMATA INDONESIA, beliau juga  sekaligus menjabat sebagai Ketua AINAKI (Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia). Sekilah tentang Bapak Daryl Wilson, beliau menyelesaikan pendidikan S1 Desain Komunikasi Visual di Institut Teknologi Nasional (ITENAS) pada tahun 2004 dengan predikat yang membanggakan, Cum Laude. Berbagai penghargaan dan prestasi berhasil beliau capai diantaranya mendapatkan predikat Best Art Work pada pagelaran BEST DESIGN AWARD, secara berturut-turut , 2002-2004. Beliau juga sempat mengikuti program Animation Workshop Master Class with PIXAR 2014. Bapak Daryl Wilson adalah penggemar film kartun dan juga pembaca komik, agaknya hal ini yang menjadikan beliau begitu berminat pada dunia film dan storytelling, khususnya dalam bidang Animasi. Hobi dan kesukaan beliau menjadi pemicu dan penyemangat yang akhirnya mengantarkan beliau menjadi salah satu tokoh yang cukup dipandang dalam bidang Animasi dan industry Animasi Indonesia, terlebih ketika KUMATA STUDIO dipercaya untuk memproduksi Film SI JUKI THE MOVIE, hal ini semakin memperkuat exposure dan branding KUMATA STUDIO sebagai salah satu studio animasi besar di Jawa Barat, khususnya Bandung. KUMATA STUDIO dibentuk dan berdiri dari tahun 2006, dan sekarang beralamat di Jl. Simpang Pahlawan I, Neglasari, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40124. Berbagai projek, dan karya telah dihasilkan oleh KUMATA, diantaranya Miles n Stones, Biggy Buddy, J-Town dan yang terabaru adalah produksi film Si Juki the Movie karya Faza Meonk. Semua projek tersebut diselesaikan dengan teknik 2D Animation, karena memang KUMATA mengambil focus di area tersebut.

Begitu banyak yang disampaikan oleh Bapak Daryl Wilson dalam sesi Sharing Knowledge beliau. Mulai dari pengalaman beliau, tips agar dapat menjadi mahasiswa DKV yang sukses, bekal apa saja yang harus dimiliki agar dapat sukses baik selama kuliah maupun pada saat di dunia profesi nanti, dan tentunya tentang industri animasi lokal (Indonesia) juga kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh lulusan sarjana S1 bidang Desain Komunikasi Visual. Cara penyampaian Bapak Daryl Wilson yang menarik seakan beliau sedang bercerita atau mendongeng membuat waktu 3,5 jam seakan terasa begitu cepat, bahkan banyak sekali pertanyaan yang diajukan di akhir sesi. Menurutnya, apabila kita tekun, mencintai dan percaya dengan apa yang kita pelajari maka kita tidak akan mendapatkan kesulitan yang berarti dalam meraih cita-cita kita, tentu saja halangan dan tantangan akan muncul selama usaha kita mencapainya. Modal penting berikutnya yang harus dimiliki adalah kemampuan berfikir kreatif dan kritis dalam menyelesaikan masalah. Bagi Daryl Wilson, industri animasi local saat ini sedang dalam masa yang cukup kondusif hal ini dibuktikan dengan munculnya sejumlah karya film animasi lokal dan juga bermunculannya studio-studio animasi. Peran Daryl Wilson sebagai praktisi industri animasi dan keterlibatan beliau dalam asosiasi industri animasi membawanya menjadi ketua AINAKI (Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia). Beliau bersama AINAKI dan KOMINFO menrumuskan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, khusus untuk bidang ilmu Desain (Animasi). Hal ini sangat berguna bagi mahasiswa terutama dalam mempersiapkan keahlian mereka di area kerja yang sesuai dengan bidang keilmuannya.

Sesi sharing knowledge diperuntukkan bagi semua mahasiswa dan juga dosen dari seluruh program studi yang ada di STTK BINUS@Bandung. Paparan yang disampaikan oleh Bapak Daryl Wilson mencakup area desain, bisnis dan juga teknologi terkini, hal ini sangat sesuai dengan program studi yang ada di STTK BINUS@Bandung.

Suasana Sharing Knowledge dengan Pembicara Daryl Wilson (KUMATA STUDIO), 9 Maret 2018, bertempat di Ruang 903 Kamus STTK BINUS @Bandung

The post Knowledge Sharing Bersama Daryl Wilson (KUMATA STUDIO) appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Throughout the 19^th-20^th century ever since the democratically-allowing Kodak camera was invented, the world of photography had taken a turn beyond that of previously known as ‘portraiture’. Subjects had no longer been required to sit still for hours while the artist attempted to make the most flattering of depiction. The world of photography was suddenly flooded by the mundanities of readily expressive nature of human beings, the subliminally charged and complex expressions of royal families to the downrightly humble servant of Vermeer’s ‘Lady with a Pearl Earring’; the prior seemed to carry very little grandeur into the tradition of everyday photography, at least not in the same light.

Queen Marie Antoinette of France and two of her Children Walking in The Park of Trianon
.
1785. Adolf Ulrik Wertmüller.

This was not, however, the end of the mutative episodes that the visual culture world had to witness. When the isolation of royalty, exclusivity, and sublimity revel in the glory of traditional Kantian rationale of beauty[1] – one that mesmerized and perceptually captivating – they beg for the seer to guess, assume, or even fantasize the “whatever it is that lay further beneath the layer of the canvas”. The mundanity of everyday photography destroys this je ne sais quois (French for ‘something’ that does not quite have a name). Emotions are raw and messages are almost directly readable (or sometimes no message at all). But the one thing that comes next after this de-compression of dense sublimity is the displeasure when the mundane forced its way into direct depiction of reality. When photography presents imageries of those who suffers, the vagrants, the poor, and the homeless while the masses struggled to find ‘beauty’ in them. This therefore often results in images being labeled as repulsive, distasteful, and unpleasant to look at.

Scenes from The Documentary ‘Baraka’. Directed by Ron Fricke.

Photo 1: A homeless couple sleeping under the bridge in cold (Left)
Photo 2: Garbage pickers in India (Right)

Displeasure has been around for a long time. Sparking debates like wild fire over what is “beautiful” and what is visually unsettling. Ever since the aesthetic field of study emerged, the drive has always been to investigate what composes an image to be perceptively ‘pleasing’. Pleasing here resolves to qualities beyond the general sense of beauty but also towards purpose, and intention. Contemporary art has introduced us that beauty do not lie only in nature and mathematically pleasing measurement of rules and compositions, let alone facial features of a peerless model. There are other ways to please through an image depiction outside the confine of beauty – ugly dichotomy. Both traditional idea of beauty and its reasoning took heavy battering through depiction of mundane reality effectively grounding us and forcing us to review our capability to sense, empathize, sympathize. Through these new modes of looking, beauty is no longer always attractive and ugliness is no longer always repulsive – perhaps they are entirely two separate emotional feedback unconnected by two different polar.

In 1889 when Eiffel Tower was erected following the event, a group called themselves as the committee of 300 stood against the tower and protested remarking that the tower was a bucketful of bolted tin monstrosity[1] shaming the other iconic landmarks of Paris such as the Louvre, the gothic majesty that is Notre dame, and the Arc De Triomphe. Today, there is hardly any disputes over the Eiffel tower. It is now being regarded as one of the most famous Parisienne icon. What this event signified was that perception and taste change in accordance to time. Time shapes perspective and taste. Nothing is ever aesthetically static. What is required to enjoy a particular work of art / architectural design is to re-assume the historical perspective in which it was first viewed upon. Only then can we understand the span of its aesthetic from past to present.

So, what then of imageries so confronting that one shudders and cringes in the face of its presence? Journalistic photography has shared us the most moving, imposing, unsettling, and even displeasing to the vision, situations framed right out of reality. These images do not and cannot be taken for granted because its beauty span beyond that of attractiveness but touches upon the idea of outrageousness, sorrow, anger, and helplessness. They aim to appeal and sharpen our sensitivity towards the very nature of humanity – our humanity and the willingness to feel the burden of others, to empathize through Aristotelian Catharsis[2]. Beauty, questionably, is no longer found through stimulus embedded on a medium but rather at how one delves into the self and discover that one is still capable of making connection to that depiction. That is how aesthetic operates on the level of visual displeasure and consequently how it also pleases.

Photo 1: The Burning Monk. 1963. Malcolm Browne (Left)
Photo 2: The Vulture and the Little Girl. 1993. Kevin Carter (Right)

The post Enticing the Photographic Visual Displeasures appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Sekolah Tinggi Teknologi Kreatif BINA NUSANTARA @Bandung (BINUS @Bandung) hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pentingnya peran teknologi serta kreativitas dalam pengembangan pendidikan di Indonesia.

Dalam rangka untuk pengembangan soft skill serta living learning experience, salah satu program studi di BINUS @Bandung, yakni Creativepreneurship pada tanggal 19 dan 20 Maret 2018 membawa seluruh mahasiswanya untuk dapat live in di Dusun Wangun, Desa Pasirmulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.

Selama dua hari tersebut, mahasiswa akan homestay dirumah warga dan mereka akan melakukan explorasi terhadap nilai-nilai kearifan lokal dan juga mengenai potensi pengembangan sebagai dusun wisata dengan mengandalkan hasil kekayaan alamnya yang dalam hal ini adalah kopi serta potensi keindahan alamnya yang terdapat di lokasi tersebut agar dalam jangka panjang, potensi alam yang terdapat di Dusun Wangun dapat bersaing dengan objek wisata lain yang ada di Jawa Barat khususnya di kawasan Kabupaten Bandung.

The post Living Learning Communities Oleh Binus @Bandung di Dusun Wangun, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Masih dalam rangkaian living learning communities Program Studi Creativepreneurship BINUS @Bandung pada tanggal 19 dan 20 Maret 2018, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan soft skill kepada mahasiswa sekaligus sebagai sarana belajar dari hasil observasi yang telah dilakukan sekaligus sebagai salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat. Salah satu kegiatan observasi yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara terhadap warga sekitar dan juga melakukan wawancara dengan para petani kopi serta melakukan kunjungan ke kebun kopi tersebut.

Hasil dari observasi tersebut nantinya akan dijadikan laporan untuk dijadikan masukan kepada kepala Dusun Wangun agar Dusun Wangun menjadi kawasan dusun yang bersih, sehat, mandiri, dan dapat bersaing menjadi desa wisata berbasis alam atau ecotourism.

Pada kesempatan tersebut mahasiswa BINUS @Bandung juga memberikan bantuan berupa buku paket, buku tulis, dan peralatan sekolah untuk anak-anak yang ada di kawasan Dusun Wangun.

Sesuai dengan studi, yakni Creativepreneurship pada tanggal 19 dan 20 Maret 2018 membawa seluruh mahasiswanya untuk dapat live in di Dusun Wangun, Desa Pasirmulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.

The post Living Learning Communities Activities Binus @Bandung di Dusun Wangun, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Brainstorming sangat dibutuhkan dalam proses pencarian ide kreatif. Hal ini diimplementasikan dalam kegiatan di jurusan Desain Komunikasi Visual BINUS@Bandung. Dalam mata kuliah studio Desain Komunikasi Visual 1 semester dua, mahasiswa angkatan 2021 melakukan brainstorming. Strategi ini diperlukan untuk mencari makna konotatif dari objek utama yang telah ditentukan.

Proses pertama yang dilakukan adalah pembagian kelompok, dalam satu kelas dibagi menjadi delapan kelompok. Setiap kelompok memiliki objek utama yang berbeda-beda, contohnya sebuah kelompok yang terdiri dari lima orang mendapatkan objek utama yaitu buah jeruk. Dari kata jeruk setiap mahasiswa harus memikirkan sebanyak-banyaknya kata kunci yang berhubungan. Lalu kata kunci itu dituliskan pada secarik kertas dan ditempelkan diselembar kertas besar.

Setelah  puluhan kata kunci dihasilkan, masuk pada proses selanjutnya yaitu mahasiswa harus mereduksi kata-kata kunci yang kurang berhubungan dengan objek utama. Itulah Brainstorming yang dilakukan mahasiswa Desain Komunikasi Visual BINUS@Bandung angkatan 2021.

Proses berikutnya adalah mengubah hasil brainstorming dalam bentuk mind map. Proses yang dilakukan yaitu membuat mind map visual dengan menggambarkan buah sebagai objek utama di tengah kertas dan menghubungkannya dengan kata kunci yang sudah dipilih sebelumnya. Kata-kata kunci yang sudah dipilih tersebut digambarkan/divisualisasikan. Objek utama dihubungkan menggunakan garis-garis bantu yang bisa dibuat dalam bentuk apapun.

The post Brainstorming Dan Mind Mapping Sebagai Bagian Dari Pemecahan Visual appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

The post Pembangunan Kampus Utama BINUS @Malang appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.

Kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) 2018, kembali digelar bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Kompetisi ini bertujuan untuk memberikan dampak positif pada budaya berprestasi dan menghargai prestasi serta karya mahasiswa, termasuk model pembinaan mahasiswa di kalangan perguruan tinggi dan secara langsung atau tidak langsung dapat mengangkat martabat mahasiswa serta perguruan tingginya. Tema PILMAPRES 2018 kali ini adalah “Sustainable Development Goals” yang dapat diikuti oleh mahasiswa, yakni PILMAPRES Program Sarjana dan PILMAPRES Program Diploma

Terdapat beberapa tahapan seleksi yang harus dilalui untuk dapat mengikuti kompetisi PILMAPRES 2018 ini yakni di Tingkat Internal Perguruan Tinggi, Tingkat Kopertis Wilayah, dan Tingkat Nasional. Adalah Marceline Sandy Mulyana atau yang akrab dipanggil Celine, mahasiswa program studi Creativepreneurship, Binusian 2021, berkesempatan mewakili Binus @Bandung dalam ajang bergengsi tersebut, Celine telah melakukan berhasil lolos seleksi di seleksi internal Binus @Bandung dengan mengalahkan rekan-rekannya dari program studi lainnya. Lalu kemudian dalam seleksi Rayon Tingkat Kopertis Wilayah yang diselenggarakan pada Hari Selasa, Tanggal 3 April 2018, bertempat di Universitas Komputer Indonesia, Bandung, Celine berhasil lolos ke tahap selanjutnya mengalahkan peserta dari Perguruan Tinggi lain dan berhak untuk melaju ke babak selanjutnya yakni Tingkat Kopertis Wilayah yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada Tanggal 10 – 11 April 2018 bertempat di Kantor Pusat Kopertis Wilayah IV.

Semoga kerja keras dan doa dari rekan-rekan Binus, terutama Binus @Bandung dapat membawa Celine berprestasi di Tingkat Nasional Kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Perguruan Tinggi 2018.

The post MARCELINE SANDY MULYANA, MEWAKILI BINUS @BANDUNG MENGIKUTI KOMPETISI PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PERGURUAN TINGGI 2018 appeared first on Binus @Bandung - Kampus Teknologi Kreatif.